Zonatizen.com – Nabi Yusuf AS adalah salah satu nabi yang paling terkenal dalam Islam karena kisah hidupnya yang penuh hikmah dan cobaan.
Putra dari Nabi Yakub AS ini di berikan anugerah berupa ketampanan yang luar biasa dan kemampuan menafsirkan mimpi, sebuah mukjizat yang menjadi kunci dalam kisah hidupnya.
Sejak kecil, Nabi Yusuf AS telah menunjukkan tanda-tanda keistimewaan.
Suatu malam, Yusuf kecil bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya.
Ketika ia menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya, Nabi Yakub AS, sang ayah pun mengetahui bahwa Yusuf memiliki masa depan yang luar biasa dan akan di angkat sebagai nabi.
Namun, Nabi Yakub AS juga menyadari bahwa saudara-saudara Yusuf mungkin akan merasa iri dengan mimpinya, maka beliau memperingatkan Yusuf agar tidak menceritakannya kepada saudara-saudaranya.
Baca juga : Peran Nabi Ya’qub AS dalam Lanjutan Kisah Para Nabi, Kebijaksanaan Seorang Ayah dan Nabi
Pengkhianatan Saudara-Saudara Yusuf
Saudara-saudara Yusuf, yang iri terhadap perhatian lebih yang di terima Yusuf dari ayahnya, merencanakan rencana jahat untuk menyingkirkan Yusuf.
Mereka membuangnya ke dalam sebuah sumur tua, lalu berpura-pura bahwa Yusuf telah di makan serigala.
Namun, dalam kondisi penuh kesulitan, mukjizat Allah hadir.
Seorang kafilah yang sedang lewat menemukan Yusuf dan membawanya ke Mesir, di mana ia di jual sebagai budak.
Di Mesir, Nabi Yusuf AS menjadi pelayan di rumah seorang pembesar Mesir bernama Potifar.
Istri Potifar, Zulaikha, tertarik kepada Yusuf karena ketampanannya, namun Yusuf yang selalu menjaga kesucian diri menolak godaan tersebut.
Akibatnya, Zulaikha menuduh Yusuf melakukan kejahatan, sehingga Yusuf di penjara meskipun ia tidak bersalah.
Di penjara, mukjizat Yusuf kembali tampak melalui kemampuan uniknya dalam menafsirkan mimpi.
Ia menafsirkan mimpi dua tahanan lainnya dengan tepat, dan kemampuan ini akhirnya membawanya kepada Fir’aun.
Mukjizat Tafsir Mimpi dan Kedudukan di Mesir
Fir’aun pada masa itu mengalami mimpi yang tidak dapat di tafsirkan oleh siapapun.
Ia bermimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk di makan oleh tujuh ekor sapi kurus, serta tujuh tangkai gandum hijau dan tujuh tangkai gandum kering.
Atas rekomendasi dari seorang mantan tahanan yang pernah bersama Yusuf di penjara, Fir’aun memanggil Yusuf untuk menafsirkan mimpinya.
Yusuf AS, dengan mukjizat dari Allah, menjelaskan bahwa Mesir akan mengalami tujuh tahun kelimpahan hasil panen, di ikuti oleh tujuh tahun masa kekeringan dan kelaparan.
Karena kebijaksanaannya, Nabi Yusuf AS di angkat menjadi pengelola perbendaharaan Mesir.
Ia mengatur simpanan makanan selama masa kelimpahan agar dapat di gunakan di masa kekeringan.
Berkat kebijakan ini, Mesir selamat dari bencana kelaparan, dan nama Nabi Yusuf AS semakin di kenal di seluruh negeri.
Baca juga : Perjuangan Nabi Luth AS Melawan Kemaksiatan: Pelajaran dari Kaum Sodom yang Dibinasakan
Pertemuan Kembali dengan Keluarga
Pada akhirnya, saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk meminta bantuan makanan selama masa kekeringan.
Mereka tidak mengenali Yusuf yang sekarang menjadi seorang pejabat tinggi, namun Yusuf mengenali mereka.
Setelah beberapa peristiwa, akhirnya Yusuf mengungkapkan identitasnya kepada mereka.
Dengan penuh kebesaran hati, Nabi Yusuf memaafkan saudara-saudaranya atas pengkhianatan yang mereka lakukan di masa lalu.
Mukjizat lain dalam kisah Nabi Yusuf AS adalah kesabaran, keteguhan hati, dan kemampuan untuk memaafkan.
Kisahnya mengajarkan kita untuk selalu percaya kepada Allah, meskipun dalam situasi yang paling sulit.
Mukjizat yang Allah berikan kepadanya tidak hanya berupa keajaiban fisik, tetapi juga kebijaksanaan dan keimanan yang luar biasa.
Kisah Nabi Yusuf AS menjadi salah satu yang paling berkesan dalam Al-Quran, menunjukkan bahwa dengan kesabaran dan iman, seseorang dapat mengatasi segala cobaan hidup dan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.